Bimtek Pengendalian Hama Penyakit untuk Meningkatkan Produktivitas Padi di Merauke
Bimtek Pengendalian Hama dan Penyakit (Wereng Coklat) untuk meningkatkan Produktivitas Tanaman Padi di Kabupaten Merauke
Kementerian Pertanian terus berupaya mendukung ketersediaan pangan negeri bagi Masyarakat Indonesia.
Sebagai sentra produksi Padi di Papua Selatan dan yg terluas di Pulau Papua, Kabupaten Merauke saat ini disiapkan sebagai Lumbung Pangan Nasional. Untuk mendukung program nasional tersebut, maka terus diupayakan untuk meningkatkan produksi dengan meningkatkan indeks pertanaman padi serta memperhatikan faktor2 pembatas lainnya salah satunya Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) perlu diminimalisir atau sedapat mungkin dihindari.
Pada Minggu (21/04/2024) dilaksanakan bimbingan teknis Pengendalian Hama Wereng Batang Cokelat Padi di Kampung Candra Jaya, Distrik Kurik, Kab. Merauke. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari Kerjasama Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian dan Komisi IV DPR RI T.A. 2024. Turut hadir dalam Kegiatan tersebut H. Sulaiman L. Hamzah (Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi Nasdem), Anggota DPR Provinsi Papua Fauzan Nihayah, Ketua DPRD Kab. Merauke Sugiarto Sugiarto, Kabid Oenyuluhan Dinas Pertanian Provinsi Papua Selatan, Erni Widiyanti. SP., M.Si serta Perwakilan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Achmad dan Narasumber dari BSIP Papua Merlin Rumbarar yang menyampaikan materi Pengendalian Hama Wereng.
Dalam arahannya, Sulaiman Hamzah terus mendukung peningkatan produksi pertanian khusus padi sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani sekaligus mensukseskan program Pangan Nasional dengan menjadikan Merauke sebagai Lumbung Pangan Nasiona. .
Kepala BSIP Papua, Dr. Ir. Martina Sri Lestari, MP turut menyampaikan dukungan dalam kegiatan kerjasama Kementerian pertanian tersebut dengan harapan memajukan ketersediaan dan kemandirian pangan di Papua Selatan. Pangan akan terus tersedia jika tidak banyak kendala dalam budidaya, salah satunya OPT.
Di Merauke saat ini sedang terjadi outbreak hama Wereng Batang Cokelat (Nilaparvata lugens). Akibat dari masih lemahnya monitoring dan peringatan dini, Hama dari family Delpachidae tersebut telah merusak tanaman padi petani di beberapa wilayah produksi Padi di Merauke bahkan menyebabkan puso di berbagai kampung dan distrik sentra Padi.
Salah satu hama padi yang perlu diwaspadai adalah wereng batang coklat (WBC). Perubahan iklim yang saat ini terjadi menjadi salah satu faktor pemicu peningkatan WBC. Hama ini merupakan jenis serangga kepik terbang yang menghisap cairan tanaman padi. Kemampuan migrasinya tinggi, serangga ini biasa bergerak dalam kawanan yang banyak dan mampu berpindah tempat dengan terbang hingga 100 km. Kemampuan WBC merusak wilayah pertanaman padi sangat cepat. Akibat serangan wereng tanaman seperti terbakar (menguning dan mongering) serta terlihat mengumpul/melingkar pada satu lokasi
Faktor pemicu perkembangan WBC adalah: 1) Anomali iklim. Ini merupakan suatu keadaan dimana dalam musim kemarau masih terjadi hujan; 2) Penggunaan Varietas rentan; 3) Tanam tidak serentak. Kondisi ini mendorong WBC berkembang pesat karena tersedia makanan setiap saat; 4) Monitoring dini kurang optimal; 5) Pelaksanaan pengendalian kurang tepat; dan 6) WBC sudah membentuk biotipe baru (biotipe 4).
Pengendalian serangan wereng yang dianjurkan adalah dengan Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) padi yaitu dengan : Penggunaan varietas unggul; Pola tanam. PolaTanam padi jajar legowo kurang mendukung perkembangan WBC; Penggunaan benih berkualitas tinggi, varietas tahan (toleran) wereng; Penggunaan pupuk berimbang spesifik lokasi; Penggunaan pupuk organik; Pengelolaan bibit dan tanaman sehat; Mempertahankan musuh alami seperti laba-laba, kepik, kumbang, belalang dan capung dengan menjaga lingkungan tumbuh agar tidak punah.